MENU

Kasus Kanker Melonjak, Waspada Konsumsi Ini yang Jadi Biang Masalahnya

23/11/2023
Rate this post

Kasus Kanker Melonjak, Waspada Konsumsi Ini yang Jadi Biang Masalahnya - Dahulu, kasus kanker lebih sering terjadi di negara-negara dengan pendapatan tinggi. Akan tetapi, pola ini mulai bergeser dengan adanya peningkatan kasus kanker di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, terutama di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi gula yang meningkat. Artikel ini akan membahas lebih lanjut bagaimana asupan gula berlebih dapat berkontribusi pada perkembangan kanker, tanpa terlalu terkait dengan masalah obesitas.

Asupan Gula dan Peningkatan Kasus Kanker

Kasus Kanker Melonjak, Waspada Konsumsi Ini yang Jadi Biang Masalahnya

Hasil studi epidemiologi dan praklinis menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menjadi pemicu munculnya kanker. Meskipun keterkaitan antara gula dan obesitas sudah lama dikenal, riset terbaru menunjukkan bahwa gula memiliki dampak langsung pada jalur mekanistik yang terkait dengan kanker. Sekarang, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah menyumbang sebagian besar kasus kanker di seluruh dunia, dan tren ini diperkirakan akan terus meningkat.

Gula, Kanker Payudara, dan Kanker Usus Besar

Studi-studi menunjukkan hubungan antara konsumsi gula dan risiko kanker payudara. Bahkan, kanker payudara kini melebihi kanker serviks sebagai penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita di negara-negara berkembang. Selain itu, konsumsi minuman yang mengandung gula tambahan juga secara signifikan meningkatkan risiko kekambuhan dan kematian pada penderita kanker usus besar.

Peran Gula dalam Sindrom Metabolik

Kasus Kanker Melonjak, Waspada Konsumsi Ini yang Jadi Biang Masalahnya

Sindrom Metabolik (MetS) adalah sekelompok faktor risiko medis yang meningkatkan peluang terkena penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker. Konsumsi gula tambahan menjadi kontributor utama dalam perkembangan MetS. Penyebab utama sindrom metabolik dapat berasal dari gula tambahan yang terdapat dalam makanan atau minuman manis. Ketika kita menikmati makanan atau minuman yang manis, tubuh kita akan melepaskan insulin untuk membantu mengontrol gula darah. Namun, seiring waktu, kadar insulin yang tinggi bisa menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan ciri khas dari sindrom metabolik.

Korelasi Antara Sindrom Metabolik dan Risiko Kanker

Orang dengan sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker, seperti kanker hati, kolorektal, payudara, dan pankreas. Faktor-faktor seperti tingginya kadar insulin, resistensi insulin, kelebihan berat badan, dan peradangan kronis menjadi alasan mengapa sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko kanker.

Apa yang Terjadi Di Dalam Tubuh Ketika Kita Menikmati Makanan atau Minuman yang Tinggi Gula?

Kasus Kanker Melonjak, Waspada Konsumsi Ini yang Jadi Biang Masalahnya

Saat kita makan atau minum yang manis, kadar gula darah dalam tubuh naik. Pankreas kita merespons dengan melepaskan insulin. Insulin bekerja membawa glukosa dari darah ke sel-sel tubuh, di mana glukosa digunakan sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi lebih banyak gula daripada yang dibutuhkan tubuh, kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak dan disimpan di hati serta jaringan tubuh lainnya. Ini pada akhirnya bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Selain berpengaruh pada kadar gula darah dan berat badan, gula juga bisa meningkatkan peradangan dan stres oksidatif. Peradangan dan stres oksidatif merupakan dua proses utama yang terkait dengan perkembangan kanker.

Solusi dan Pendekatan Herbal

Kasus Kanker Melonjak, Waspada Konsumsi Ini yang Jadi Biang Masalahnya

Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan holistik dapat menjadi pilihan. Solusi herbal untuk mengatasi kanker atau sebagai anti kanker, yaitu produk "Healurid" dari Medical Hacking. Diformulasikan dengan bahan alami tanpa campuran zat kimia dan diproses menggunakan teknologi canggih.

Jangan biarkan penyakit menghalangi kebahagiaan dan produktivitas Anda. Dapatkan terapi sekarang dan temukan kembali kesehatan yang optimal! segera hubungi kami Rumah Sehat Medical Hacking, klik di sini.

Baca juga : Bahaya Stres Bisa Mengancam Penyakit Kanker

Jangan Lewatkan Konsultasi Dengan Tenaga Kesehatan Kami (GRATIS)

Terapi merupakan bentuk perawatan yang paling aman, nyaman dan tepat untuk kondisi gangguan kesehatan semacam ini. Jika Anda membutuhkan terapi silakan menghubungi tenaga kesehatan kami di halaman ini. Selain itu, mengkonsumsi Anticancer+ juga sangat baik untuk menunjang perawatan. Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan untuk Anticancer+ dari Rumah Sehat Medical Hacking, klik di sini.

Khusus untuk pembaca setia, kami ingin menginformasikan kabar gembira. Banyaknya permintaan para pasien RS Medical Hacking yang meminta kami membuka layanan anti aging and aesthetic clinic. Untuk pasien yang ingin tetap muda, sehat dan berkualitas. Layanan anti aging and aesthetic clinic juga meliputi terapi perawatan bekas luka, kelemahan kulit, kerutan, kelebihan lemak, selulit, kecantikan, jerawat, penuaan diri, flek hitam dan urat laba-laba bisa hubungi terapis untuk mendapatkan KONSULTASI GRATIS langsung di sini.

Selain layanan anti aging and aesthetic clinic, RS Medical Hacking juga membuka layanan slimming therapy berbasis akupunktur medik. Badan Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) sejak tahun 1991 telah menerima akupunktur sebagai cara pengobatan dan sejak tahun 2002 akupunktur telah diterapkan/digunakan setidaknya di 78 negara. Anda pun dapat menikmati layanan slimming therapy untuk mengecilkan lingkar perut, lingkar paha, perut buncit dan obesitas dengan mengunjungi halaman ini.

Kabar gembira berikutnya adalah khusus untuk para pria yang sangat mencintai istrinya dan sangat ingin sekali menjadi juara dan idola istri di ranjang. RS Medical Hacking telah sukses mewujudkan impian banyak istri yang mendambakan suaminya menjadi juara diranjang dengan membuka layanan klinik terapi kejantanan untuk editansil di sini. (Rosy)

ARTIKEL TERKAIT
30/10/2024
Anak Terlambat Berjalan? Ini Yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Ketika anak belum juga mulai berjalan saat usianya sudah memasuki fase seharusnya, hal ini bisa memicu kecemasan bagi orang tua. Namun, tak perlu langsung panik. Setiap anak punya ritme perkembangan yang berbeda, dan mungkin saja beberapa memerlukan waktu lebih lama untuk sampai di fase berjalan. Berikut beberapa […]

30/10/2024
Tips Stimulasi Motorik untuk Anak yang Terlambat Berjalan

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Memantau perkembangan motorik si kecil bisa jadi penuh tantangan, apalagi jika mereka mengalami keterlambatan berjalan. Pada usia 12-18 bulan, sebagian besar anak mulai belajar berjalan. Tapi jangan khawatir jika anak Anda sedikit terlambat, karena dengan stimulasi motorik yang tepat, kemampuan berjalan bisa lebih cepat berkembang. Berikut adalah […]

26/10/2024
Terapi Okupasi untuk Anak dengan Cerebral Palsy

Tempat pengobatan anak autis di bekasi dan bintaro - Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan yang mempengaruhi gerakan, otot, dan postur tubuh anak sejak dini. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan otak yang dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah kelahiran. Salah satu upaya yang efektif untuk membantu anak dengan CP mengembangkan kemampuannya adalah melalui terapi okupasi. Mengenal […]

26/10/2024
Anak Terlambat Berjalan? Ini Penyebab yang Harus Orang Tua Ketahui

Tempat pengobatan anak autis di bekasi dan bintaro - Biasanya, anak-anak mulai berjalan di usia sekitar 9 hingga 18 bulan. Beberapa anak mungkin sudah bisa berjalan saat usia 9-10 bulan, sedangkan yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Namun, jika anak sudah melewati usia 18 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berjalan, maka mungkin ada […]

Profil Terapis
Fitri Yanti, S.E, A.Ma.Ph, Akp
umi ana terapis medicalhacking.com
Herna M, Akp
M Fahri Nasution, Akp
Syukrina Nur Lailli Rahayu, A.Md.Kep, Akp.
Yudis Wiransyah, S.Kom, MTCNA, Akp
M. Supriadi Dayan Matondang, Akp.
Testimoni
Liputan Media
© RS Medical Hacking.com
WhatsApp