MENU

Mengenali Gejala Hiperaktif dan Cara Menanganinya

23/10/2024
Rate this post

Tempat terapi saraf kejepit bekasi dan bintaro - Memiliki anak yang hiperaktif sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Kondisi ini, yang dalam dunia medis dikenal sebagai ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), bisa mempengaruhi perkembangan anak, baik secara akademis maupun sosial. ADHD pada anak biasanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu kurangnya perhatian (inattention) dan perilaku tidak bisa diam atau tenang (hyperactivity-impulsivity). Meskipun setiap anak memiliki ciri-ciri unik, memahami gejala dan cara mengatasinya adalah langkah awal yang sangat penting.

Gejala Anak Hiperaktif

Pada dasarnya, ada dua tipe utama perilaku yang sering terlihat pada anak dengan ADHD, yakni kurangnya perhatian dan hiperaktif. Setiap tipe memiliki gejala yang berbeda, dan bisa saja anak menunjukkan gejala dari kedua kategori tersebut.

1. Kurangnya Perhatian (Inattention)

Anak-anak yang termasuk dalam kategori ini cenderung mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian dan mengikuti instruksi. Beberapa tanda yang sering muncul meliputi

Mudah terdistraksi: Anak-anak ini sering kali dengan cepat kehilangan fokus karena hal-hal kecil di sekitarnya, seperti suara bising atau benda menarik.

Fokus yang pendek: Mereka sulit mempertahankan konsentrasi untuk waktu yang lama, terutama saat mengerjakan tugas yang memerlukan perhatian penuh.

Sering ceroboh: Kesalahan yang tidak disengaja sering terjadi saat mereka melakukan pekerjaan atau tugas.

Lupa dan kehilangan barang: Misalnya, sering lupa membawa buku pelajaran atau alat tulis ke sekolah, atau sering kehilangan barang penting lainnya.

Sulit mengikuti instruksi: Bahkan untuk perintah sederhana, anak dengan ADHD mungkin terlihat kebingungan atau tidak menyelesaikan tugas sesuai arahan.

Kesulitan mengatur tugas: Saat dihadapkan pada pekerjaan yang membutuhkan perencanaan dan manajemen waktu, anak-anak ini sering kali merasa kewalahan.

2. Hiperaktif dan Impulsif (Hyperactivity-Impulsivity)

Kategori kedua ini ditandai dengan ketidakmampuan anak untuk tetap tenang atau diam dalam situasi yang menuntut ketenangan. Anak-anak yang mengalami hiperaktif dan impulsif biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut

Sulit tenang atau duduk diam: Mereka sering kali tidak bisa duduk tenang dalam situasi yang mengharuskan mereka diam, seperti di kelas atau saat menonton film.

Gelisah: Anak hiperaktif cenderung sering merasa tidak nyaman atau terus bergerak, bahkan ketika kondisi sekitarnya tenang.

Sulit fokus saat mengerjakan tugas: Selain gelisah, mereka sering tidak bisa berkonsentrasi saat mengerjakan sesuatu.

Menggerakkan tubuh berlebihan: Menggerakkan tangan atau kaki secara berlebihan, atau bahkan berlari-lari tanpa alasan yang jelas.

Terlalu banyak bicara: Mereka bisa berbicara tanpa henti bahkan di situasi yang tidak membutuhkan percakapan.

Tidak sabar menunggu giliran: Misalnya, mereka sering kali menyela pembicaraan orang lain atau tidak bisa menunggu giliran bermain.

Melakukan tindakan tanpa berpikir: Anak-anak ini bisa melakukan hal-hal yang berisiko tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, seperti melompat dari tempat tinggi tanpa rasa takut.

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Menghadapi anak hiperaktif tentu membutuhkan kesabaran ekstra, namun dengan langkah-langkah yang tepat, orang tua bisa membantu anak-anak ini mengelola energi mereka dengan lebih baik. Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan

1. Lebih Banyak Menghabiskan Waktu dengan Anak

Memberikan perhatian penuh pada anak bisa membantu mereka merasa lebih tenang dan terarah. Luangkan waktu berkualitas untuk bermain, bercerita, atau bahkan sekadar duduk bersama. Ini dapat membuat mereka merasa didengar dan dihargai, yang pada akhirnya membantu menurunkan tingkat kecemasan atau kegelisahan mereka.

2. Ciptakan Hubungan Keluarga yang Harmonis dan Sehat

Lingkungan yang penuh kasih sayang dan stabil bisa sangat membantu anak hiperaktif. Cobalah untuk menciptakan suasana rumah yang nyaman, di mana anak merasa aman dan diterima apa adanya. Komunikasi yang baik di antara anggota keluarga juga sangat penting dalam mendukung perkembangan emosional anak.

3. Terapkan Disiplin yang Positif

Anak-anak hiperaktif seringkali membutuhkan arahan yang jelas dan konsisten. Terapkan disiplin positif, seperti memberikan penghargaan untuk perilaku yang baik, daripada hanya memberikan hukuman untuk perilaku yang buruk. Pujian atau hadiah kecil dapat memotivasi mereka untuk lebih tenang dan terfokus.

Baca juga Hubungan Antara ADHD dengan Gangguan Tidur

4. Ciptakan Waktu Tidur yang Teratur

Kurangnya tidur bisa memperburuk gejala hiperaktif. Buat jadwal tidur yang teratur dan pastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap malam. Kebiasaan tidur yang baik bisa membantu mereka merasa lebih tenang dan fokus di siang hari.

5. Ciptakan Kehidupan Anak yang Terorganisir

Anak dengan ADHD biasanya merasa lebih nyaman dengan rutinitas yang jelas. Cobalah untuk mengatur kehidupan sehari-hari anak secara terstruktur, mulai dari bangun tidur, makan, hingga waktu bermain dan belajar. Dengan rutinitas yang konsisten, mereka akan lebih mudah memahami apa yang diharapkan dari mereka.

ARTIKEL TERKAIT
02/11/2024
Mitos atau Fakta Anak Terlambat Berjalan Karena Kurang Latihan

Tempat terapi sakit jantung bekasi dan bintaro - Bagi banyak orang tua, melihat anak pertama kali melangkah adalah momen yang sangat dinanti. Tapi bagaimana kalau si kecil belum juga menunjukkan tanda-tanda ingin berjalan, padahal usianya sudah mencapai tahap yang dianggap "normal"? Tak sedikit orang tua yang mulai khawatir dan mungkin mendapat saran dari orang sekitar […]

02/11/2024
Kenapa Si Kecil Lambat Jalan? Yuk, Cari Tahu!

Tempat terapi sakit jantung bekasi dan bintaro - Sebagai orang tua, pastinya kita semua ingin melihat anak kita tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu tonggak perkembangan yang paling ditunggu-tunggu adalah saat si kecil mulai melangkahkan kakinya. Tapi, gimana kalau anak kita kok agak lama ya baru bisa jalan? Tenang, Bun, banyak faktor yang bisa […]

30/10/2024
Anak Terlambat Berjalan? Ini Yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Ketika anak belum juga mulai berjalan saat usianya sudah memasuki fase seharusnya, hal ini bisa memicu kecemasan bagi orang tua. Namun, tak perlu langsung panik. Setiap anak punya ritme perkembangan yang berbeda, dan mungkin saja beberapa memerlukan waktu lebih lama untuk sampai di fase berjalan. Berikut beberapa […]

30/10/2024
Tips Stimulasi Motorik untuk Anak yang Terlambat Berjalan

Tempat pengobatan sakit jantung bekasi dan bintaro - Memantau perkembangan motorik si kecil bisa jadi penuh tantangan, apalagi jika mereka mengalami keterlambatan berjalan. Pada usia 12-18 bulan, sebagian besar anak mulai belajar berjalan. Tapi jangan khawatir jika anak Anda sedikit terlambat, karena dengan stimulasi motorik yang tepat, kemampuan berjalan bisa lebih cepat berkembang. Berikut adalah […]

Profil Terapis
Fitri Yanti, S.E, A.Ma.Ph, Akp
umi ana terapis medicalhacking.com
Herna M, Akp
M Fahri Nasution, Akp
Syukrina Nur Lailli Rahayu, A.Md.Kep, Akp.
Yudis Wiransyah, S.Kom, MTCNA, Akp
M. Supriadi Dayan Matondang, Akp.
Testimoni
Liputan Media
© RS Medical Hacking.com
WhatsApp