Tempat terapi saraf kejepit bekasi dan bintaro - Memiliki anak yang hiperaktif sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Kondisi ini, yang dalam dunia medis dikenal sebagai ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), bisa mempengaruhi perkembangan anak, baik secara akademis maupun sosial. ADHD pada anak biasanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu kurangnya perhatian (inattention) dan perilaku tidak bisa diam atau tenang (hyperactivity-impulsivity). Meskipun setiap anak memiliki ciri-ciri unik, memahami gejala dan cara mengatasinya adalah langkah awal yang sangat penting.
Gejala Anak Hiperaktif
Pada dasarnya, ada dua tipe utama perilaku yang sering terlihat pada anak dengan ADHD, yakni kurangnya perhatian dan hiperaktif. Setiap tipe memiliki gejala yang berbeda, dan bisa saja anak menunjukkan gejala dari kedua kategori tersebut.
1. Kurangnya Perhatian (Inattention)
Anak-anak yang termasuk dalam kategori ini cenderung mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian dan mengikuti instruksi. Beberapa tanda yang sering muncul meliputi
Mudah terdistraksi: Anak-anak ini sering kali dengan cepat kehilangan fokus karena hal-hal kecil di sekitarnya, seperti suara bising atau benda menarik.
Fokus yang pendek: Mereka sulit mempertahankan konsentrasi untuk waktu yang lama, terutama saat mengerjakan tugas yang memerlukan perhatian penuh.
Sering ceroboh: Kesalahan yang tidak disengaja sering terjadi saat mereka melakukan pekerjaan atau tugas.
Lupa dan kehilangan barang: Misalnya, sering lupa membawa buku pelajaran atau alat tulis ke sekolah, atau sering kehilangan barang penting lainnya.
Sulit mengikuti instruksi: Bahkan untuk perintah sederhana, anak dengan ADHD mungkin terlihat kebingungan atau tidak menyelesaikan tugas sesuai arahan.
Kesulitan mengatur tugas: Saat dihadapkan pada pekerjaan yang membutuhkan perencanaan dan manajemen waktu, anak-anak ini sering kali merasa kewalahan.
2. Hiperaktif dan Impulsif (Hyperactivity-Impulsivity)
Kategori kedua ini ditandai dengan ketidakmampuan anak untuk tetap tenang atau diam dalam situasi yang menuntut ketenangan. Anak-anak yang mengalami hiperaktif dan impulsif biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut
Sulit tenang atau duduk diam: Mereka sering kali tidak bisa duduk tenang dalam situasi yang mengharuskan mereka diam, seperti di kelas atau saat menonton film.
Gelisah: Anak hiperaktif cenderung sering merasa tidak nyaman atau terus bergerak, bahkan ketika kondisi sekitarnya tenang.
Sulit fokus saat mengerjakan tugas: Selain gelisah, mereka sering tidak bisa berkonsentrasi saat mengerjakan sesuatu.
Menggerakkan tubuh berlebihan: Menggerakkan tangan atau kaki secara berlebihan, atau bahkan berlari-lari tanpa alasan yang jelas.
Terlalu banyak bicara: Mereka bisa berbicara tanpa henti bahkan di situasi yang tidak membutuhkan percakapan.
Tidak sabar menunggu giliran: Misalnya, mereka sering kali menyela pembicaraan orang lain atau tidak bisa menunggu giliran bermain.
Melakukan tindakan tanpa berpikir: Anak-anak ini bisa melakukan hal-hal yang berisiko tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, seperti melompat dari tempat tinggi tanpa rasa takut.
Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
Menghadapi anak hiperaktif tentu membutuhkan kesabaran ekstra, namun dengan langkah-langkah yang tepat, orang tua bisa membantu anak-anak ini mengelola energi mereka dengan lebih baik. Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan
1. Lebih Banyak Menghabiskan Waktu dengan Anak
Memberikan perhatian penuh pada anak bisa membantu mereka merasa lebih tenang dan terarah. Luangkan waktu berkualitas untuk bermain, bercerita, atau bahkan sekadar duduk bersama. Ini dapat membuat mereka merasa didengar dan dihargai, yang pada akhirnya membantu menurunkan tingkat kecemasan atau kegelisahan mereka.
2. Ciptakan Hubungan Keluarga yang Harmonis dan Sehat
Lingkungan yang penuh kasih sayang dan stabil bisa sangat membantu anak hiperaktif. Cobalah untuk menciptakan suasana rumah yang nyaman, di mana anak merasa aman dan diterima apa adanya. Komunikasi yang baik di antara anggota keluarga juga sangat penting dalam mendukung perkembangan emosional anak.
3. Terapkan Disiplin yang Positif
Anak-anak hiperaktif seringkali membutuhkan arahan yang jelas dan konsisten. Terapkan disiplin positif, seperti memberikan penghargaan untuk perilaku yang baik, daripada hanya memberikan hukuman untuk perilaku yang buruk. Pujian atau hadiah kecil dapat memotivasi mereka untuk lebih tenang dan terfokus.
Baca juga Hubungan Antara ADHD dengan Gangguan Tidur
4. Ciptakan Waktu Tidur yang Teratur
Kurangnya tidur bisa memperburuk gejala hiperaktif. Buat jadwal tidur yang teratur dan pastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap malam. Kebiasaan tidur yang baik bisa membantu mereka merasa lebih tenang dan fokus di siang hari.
5. Ciptakan Kehidupan Anak yang Terorganisir
Anak dengan ADHD biasanya merasa lebih nyaman dengan rutinitas yang jelas. Cobalah untuk mengatur kehidupan sehari-hari anak secara terstruktur, mulai dari bangun tidur, makan, hingga waktu bermain dan belajar. Dengan rutinitas yang konsisten, mereka akan lebih mudah memahami apa yang diharapkan dari mereka.
Post Views: 36